Terungkap ! Penyebab tawuran anak sd di makassar ternyata cinta monyet.
Tawuran antar SD itu pecah di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang, tepatnya di depan Lapangan Karebosi.
Tawuran yang melibatkan 2 sekolah dasar di makassar itu berasal dari dua kecamatan berbeda, dan pecah di saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Penyebabnya, asmara alias 'cinta monyet'!
"Terjadinya Kamis pagi saat murid-murid dalam kawasan SD Sudirman sebenarnya sudah di dalam kelas belajar. Tiba-tiba ada sekitar 4 atau 5 orang murid SD lainnya yang berasal dari SD Gadong, Kecamatan Bontoala mendatangi sekolah itu. Di antara mereka itu ada yang suka sama murid di SD Sudirman. Namanya anak-anak, entah ditolak atau apa, murid SD Gadong itu datang membawa teman-temannya dari sekolah yang sama," kata Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki, Jumat (8/12).
Kehadiran murid murid SD dari kecamatan sebelah itu, kata Wahyu, diketahui oleh beberapa murid SD Sudirman dan meneriaki murid-murid SD Gadong itu. Mereka juga keluar mengejar sehingga terjadi aksi kejar-kejaran hingga ke trotoar sekolah.
"Dan rupanya beberapa ibu-ibu yang tengah menunggui anaknya di tempat-tempat jualan yang mangkal di pinggiran trotoar melihat kejadian itu, langsung ambil video dan mengunggahnya ke media sosial, langsung viral," kata Wahyu .
Dan perlu diketahui, kata Wahyu Basuki, peristiwa itu tidak pantas disebut tawuran. Hanya aksi kejar-kejaran di antara anak-anak yang masih berseragam sekolah itu. Tapi karena di antara murid-murid SD Gadong itu datang membawa balok kayu atau semacamnya, yang mengunggahnya itu menyebutnya tawuran. Padahal biasalah kalau anak-anak saat di jalan biasanya apa saja yang ada di jalan dipungutinya.
"Tadi pagi saya sudah perintahkan anggota Babinkamtibmas kita mendatangi SD Sudirman dan memberikan imbauan kepada anak-anak untuk belajar dan bermain saja. Belum pantas untuk cinta-cintaan. Pihak sekolah juga diminta untuk ketat melakukan pengawasan, jangan sampai ada anak-anak yang keluar lagi di jam-jam belajar apalagi keluar sampai ke jalan," kata Wahyu.
Sumber : Merdeka.com
Tawuran antar SD itu pecah di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang, tepatnya di depan Lapangan Karebosi.
Tawuran yang melibatkan 2 sekolah dasar di makassar itu berasal dari dua kecamatan berbeda, dan pecah di saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Penyebabnya, asmara alias 'cinta monyet'!
"Terjadinya Kamis pagi saat murid-murid dalam kawasan SD Sudirman sebenarnya sudah di dalam kelas belajar. Tiba-tiba ada sekitar 4 atau 5 orang murid SD lainnya yang berasal dari SD Gadong, Kecamatan Bontoala mendatangi sekolah itu. Di antara mereka itu ada yang suka sama murid di SD Sudirman. Namanya anak-anak, entah ditolak atau apa, murid SD Gadong itu datang membawa teman-temannya dari sekolah yang sama," kata Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki, Jumat (8/12).
Kehadiran murid murid SD dari kecamatan sebelah itu, kata Wahyu, diketahui oleh beberapa murid SD Sudirman dan meneriaki murid-murid SD Gadong itu. Mereka juga keluar mengejar sehingga terjadi aksi kejar-kejaran hingga ke trotoar sekolah.
"Dan rupanya beberapa ibu-ibu yang tengah menunggui anaknya di tempat-tempat jualan yang mangkal di pinggiran trotoar melihat kejadian itu, langsung ambil video dan mengunggahnya ke media sosial, langsung viral," kata Wahyu .
Dan perlu diketahui, kata Wahyu Basuki, peristiwa itu tidak pantas disebut tawuran. Hanya aksi kejar-kejaran di antara anak-anak yang masih berseragam sekolah itu. Tapi karena di antara murid-murid SD Gadong itu datang membawa balok kayu atau semacamnya, yang mengunggahnya itu menyebutnya tawuran. Padahal biasalah kalau anak-anak saat di jalan biasanya apa saja yang ada di jalan dipungutinya.
"Tadi pagi saya sudah perintahkan anggota Babinkamtibmas kita mendatangi SD Sudirman dan memberikan imbauan kepada anak-anak untuk belajar dan bermain saja. Belum pantas untuk cinta-cintaan. Pihak sekolah juga diminta untuk ketat melakukan pengawasan, jangan sampai ada anak-anak yang keluar lagi di jam-jam belajar apalagi keluar sampai ke jalan," kata Wahyu.
Sumber : Merdeka.com

COMMENTS