Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
Pertempuran Shalahuddin yang paling terkenal adalah Perang Hittin yang mengalahkan pasukan Eropa, kemudian membebaskan al-Quds pada 2 Desember 1187 M (583 H), setelah al-Quds berada ditangan orang-orang Eropa selama 91 tahun. Dia tawan Raja al-Quds (Guy the Lusigna) dan Reynald the Chatillon . Kemudian mengembalikan fungsi masjid-masjid di al-Quds, serta memperbaharuinya setelah orang-orang Eropa menjadikannya sebagai gereja-gereja. Dia hilangkan patung-patung, dan gambar-gambar yang ada, lalu memasang lampu-lampu serta menghamparkan karpet. Dan dia tidak menyetujui penghancuran gereja yang telah berdiri, sebagai balas dendam terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang salibis di dalam dua masjid, yaitu masjid Shakhra dan al-Aqsha.
Jatuhnya Jerusalem ke tangan umat Islam adalah puncak kejayaan Salahudin dalam memimpin umat Islam semasa Perang Salib. Merebut Jerusalem dari tangan kaum Frank adalah cita-cita terbesar Salahudin dan Perang Salib Kedua (1145-1149) berakhir dengan kemenangan umat Islam.
Shalahuddin terkenal diantara kaum muslimin dengan perjuangan dan jihadnya, juga terkenal diantara orang-orang Eropa dengan pemaafan dan keadilannya. Dia adalah seorang panglima mulia yang diakui oleh musuh-musuhnya dan merekapun menulis hal ini dalam buku-buku mereka.
Sebagian sikap mulianya bersama musuh-musuhnya:
# Datang kepadanya sebuah surat dari Ratu Maria Kumnin istri Raja Balyan, dia berharap Shalahuddin memberikan jaminan keamanan kepadanya hingga dia keluar dengan para pengikutnya dari baitul maqdis yang telah dikuasai oleh Shalahuddin hingga ke Tarabulus.
Sekalipun Shalahuddin tahu bahwa surat tersebut adalah dari perintah suaminya yang berbuat makar yaitu Balyan, dan bagian dari pengaturannya demi keselamatan istri dan anak-anaknya jika api peperangan telah menyala nantinya, namun ia mengabulkan permintaan Ratu tersebut dan memberikan kabar kepadanya bahwa dia tidak akan menghalangi jalan rombongan dari kota dan tidak akan diperangi, kecuali orang yang mengangkat senjata di hadapan wajahnya.
Coba bandingkan, apa yang diperbuat oleh dunia terhadap blokade Gaza pada hari ini?!! Mereka telah melarang penduduknya yang lemah untuk keluar, dan menjadikan mereka sebagai korban-korban pembantaian dan pengeboman?!!
Maka siapakah yang lebih banyak kelembutan dan kasih sayangnya?!!
Dan siapakah sebenarnya yang jahat dan teroris!
# Tatkala Shalahuddin mengumumkan persetujuannya bagi mereka untuk pergi, datanglah seorang salibis menghadap beliau seraya bertanya, ‘Jika anda, wahai Sultan, mengumumkan toleransi dan kemurahan anda seperti ini, lalu mengapa anda hadir ke Baitul maqdis?!!
Maka Shalahuddin Sang Pahlawan berkata, ‘Apakah dulu kota ini milik kalian, ataukah kalian dulu merampasnya dari pemiliknya kemudian kalian alirkan sungai darah pada hari kemalangan yang kalian membicarakannya dengan penuh kebanggaan?!!
Penanya pun terpaku membisu, tidak tahu harus menjawab apa. Maka Shalahuddin berkata kepadanya, ‘Pergilah dengan selamat, tidak akan ada seorangpun yang akan menghadangmu, lalu katakan kepada orang yang mengutusmu, sesungguhnya kami tidak memerangi kalian di Eropa, dan kami tidak membakar laut dengan kapal-kapal kami, agar kami tidak membuat kalian takut di dalam rumah-rumah kalian, akan tetapi kalian telah berbuat melampaui batas terhadap orang-orang yang dalam keadaan damai, maka termasuk risalah kami adalah menolak orang-orang yang melampaui batas.’
# Sampailah seorang gadis di tempat pasukan kaum muslimin, dia meminta untuk menemui Panglima Shalahuddin. Maka gadis itu berkata kepadanya ‘Peminangku (calon suamiku) menjadi tawanan di sisi anda, sedangkan pernikahan kami dilaksanakan besok, maka aku meminta kepada anda agar anda membebaskannya.’ Maka Shalahuddin langsung membebaskannya.
# Seorang wanita Nashrani meminta kepadanya agar menghentikan peperangan satu malam saja, agar manusia bisa hadir dalam pesta pernikahan putranya, maka dia perintahkan kepada pasukannya agar menghentikan peperangan pada malam tersebut.
# Kawanan maling mencuri seorang bayi yang sedang menyusui dari orang-orang salibis, kemudian mereka menjualnya kepada kaum muslimin. Tatkala sang ibu kehilangan bayinya, diapun berteriak, dan menangis sepanjang malam, hingga berita wanita itu sampai kepada raja-raja mereka. Maka mereka berkata kepada wanita tersebut, ‘Shalahuddin adalah seorang yang hatinya penuh asih, kami ijinkan kamu untuk keluar, maka keluarlah dan mintalah darinya.’ Wanita itupun keluar hingga sampai kepada Shalahuddin, lalu dia ceritakan kisahnya.
Shalahuddin pun tergugah hatinya, kedua matanya menangis, lalu memerintahkan untuk menghadirkan bayi tersebut. Ternyata bayi tersebut telah dijual di pasar, lalu dia meminta agar bayi itu dikembalikan, lalu dia bayar harganya kepada sang pembeli. Shalahuddin tidak beranjak dari tempatnya hingga bayi tersebut dihadirkan dan diserahkan kepada ibunya. Sang ibupun mengambil bayinya, kemudian menangis dengan keras sambil memeluknya di dadanya, sementara manusia melihat kepadanya dan menangis.
Sumber : Majalah Islam Internasional Qiblati
Pertempuran Shalahuddin yang paling terkenal adalah Perang Hittin yang mengalahkan pasukan Eropa, kemudian membebaskan al-Quds pada 2 Desember 1187 M (583 H), setelah al-Quds berada ditangan orang-orang Eropa selama 91 tahun. Dia tawan Raja al-Quds (Guy the Lusigna) dan Reynald the Chatillon . Kemudian mengembalikan fungsi masjid-masjid di al-Quds, serta memperbaharuinya setelah orang-orang Eropa menjadikannya sebagai gereja-gereja. Dia hilangkan patung-patung, dan gambar-gambar yang ada, lalu memasang lampu-lampu serta menghamparkan karpet. Dan dia tidak menyetujui penghancuran gereja yang telah berdiri, sebagai balas dendam terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang salibis di dalam dua masjid, yaitu masjid Shakhra dan al-Aqsha.
Jatuhnya Jerusalem ke tangan umat Islam adalah puncak kejayaan Salahudin dalam memimpin umat Islam semasa Perang Salib. Merebut Jerusalem dari tangan kaum Frank adalah cita-cita terbesar Salahudin dan Perang Salib Kedua (1145-1149) berakhir dengan kemenangan umat Islam.
Shalahuddin terkenal diantara kaum muslimin dengan perjuangan dan jihadnya, juga terkenal diantara orang-orang Eropa dengan pemaafan dan keadilannya. Dia adalah seorang panglima mulia yang diakui oleh musuh-musuhnya dan merekapun menulis hal ini dalam buku-buku mereka.
Sebagian sikap mulianya bersama musuh-musuhnya:
# Datang kepadanya sebuah surat dari Ratu Maria Kumnin istri Raja Balyan, dia berharap Shalahuddin memberikan jaminan keamanan kepadanya hingga dia keluar dengan para pengikutnya dari baitul maqdis yang telah dikuasai oleh Shalahuddin hingga ke Tarabulus.
Sekalipun Shalahuddin tahu bahwa surat tersebut adalah dari perintah suaminya yang berbuat makar yaitu Balyan, dan bagian dari pengaturannya demi keselamatan istri dan anak-anaknya jika api peperangan telah menyala nantinya, namun ia mengabulkan permintaan Ratu tersebut dan memberikan kabar kepadanya bahwa dia tidak akan menghalangi jalan rombongan dari kota dan tidak akan diperangi, kecuali orang yang mengangkat senjata di hadapan wajahnya.
Coba bandingkan, apa yang diperbuat oleh dunia terhadap blokade Gaza pada hari ini?!! Mereka telah melarang penduduknya yang lemah untuk keluar, dan menjadikan mereka sebagai korban-korban pembantaian dan pengeboman?!!
Maka siapakah yang lebih banyak kelembutan dan kasih sayangnya?!!
Dan siapakah sebenarnya yang jahat dan teroris!
# Tatkala Shalahuddin mengumumkan persetujuannya bagi mereka untuk pergi, datanglah seorang salibis menghadap beliau seraya bertanya, ‘Jika anda, wahai Sultan, mengumumkan toleransi dan kemurahan anda seperti ini, lalu mengapa anda hadir ke Baitul maqdis?!!
Maka Shalahuddin Sang Pahlawan berkata, ‘Apakah dulu kota ini milik kalian, ataukah kalian dulu merampasnya dari pemiliknya kemudian kalian alirkan sungai darah pada hari kemalangan yang kalian membicarakannya dengan penuh kebanggaan?!!
Penanya pun terpaku membisu, tidak tahu harus menjawab apa. Maka Shalahuddin berkata kepadanya, ‘Pergilah dengan selamat, tidak akan ada seorangpun yang akan menghadangmu, lalu katakan kepada orang yang mengutusmu, sesungguhnya kami tidak memerangi kalian di Eropa, dan kami tidak membakar laut dengan kapal-kapal kami, agar kami tidak membuat kalian takut di dalam rumah-rumah kalian, akan tetapi kalian telah berbuat melampaui batas terhadap orang-orang yang dalam keadaan damai, maka termasuk risalah kami adalah menolak orang-orang yang melampaui batas.’
# Sampailah seorang gadis di tempat pasukan kaum muslimin, dia meminta untuk menemui Panglima Shalahuddin. Maka gadis itu berkata kepadanya ‘Peminangku (calon suamiku) menjadi tawanan di sisi anda, sedangkan pernikahan kami dilaksanakan besok, maka aku meminta kepada anda agar anda membebaskannya.’ Maka Shalahuddin langsung membebaskannya.
# Seorang wanita Nashrani meminta kepadanya agar menghentikan peperangan satu malam saja, agar manusia bisa hadir dalam pesta pernikahan putranya, maka dia perintahkan kepada pasukannya agar menghentikan peperangan pada malam tersebut.
# Kawanan maling mencuri seorang bayi yang sedang menyusui dari orang-orang salibis, kemudian mereka menjualnya kepada kaum muslimin. Tatkala sang ibu kehilangan bayinya, diapun berteriak, dan menangis sepanjang malam, hingga berita wanita itu sampai kepada raja-raja mereka. Maka mereka berkata kepada wanita tersebut, ‘Shalahuddin adalah seorang yang hatinya penuh asih, kami ijinkan kamu untuk keluar, maka keluarlah dan mintalah darinya.’ Wanita itupun keluar hingga sampai kepada Shalahuddin, lalu dia ceritakan kisahnya.
Shalahuddin pun tergugah hatinya, kedua matanya menangis, lalu memerintahkan untuk menghadirkan bayi tersebut. Ternyata bayi tersebut telah dijual di pasar, lalu dia meminta agar bayi itu dikembalikan, lalu dia bayar harganya kepada sang pembeli. Shalahuddin tidak beranjak dari tempatnya hingga bayi tersebut dihadirkan dan diserahkan kepada ibunya. Sang ibupun mengambil bayinya, kemudian menangis dengan keras sambil memeluknya di dadanya, sementara manusia melihat kepadanya dan menangis.
Sumber : Majalah Islam Internasional Qiblati

COMMENTS