Pada dasarnya,potensi pengembangan tanaman pangan kedelai di wilayah kabupaten Konawe Selatan cukup menjanjikan. terbilang Luasnya lahan yang mencapai kurang lebih 19 ribu hektar setidaknya dapat menjadikan Konawe Selatan (Konsel) sebagai sentra kedelai di Sulawesi Tenggara, bahkan se Sulawesi.
Hanya saja potensi tersebut tidak dapat dikembangkan, karena petani kesulitan memasarkan. Keluhan itu, diutarakan Kepala Desa Mekar Jaya, Mardi Marjono mewakili ratusan petani kedelai, kepada Kepala Bappeda Konsel Dr Arsalim Arifin mewakili Bupati Konsel, melakukan panen raya Kedelai di Desa Mekar Jaya Kecamatan Baito, beberapa waktu lalu.
"Luasan kedelai yang bakal dipanen sejak hari ini seluas 510 hektar yang terbentang di dua desa yakni Mekar Jaya dan Wonua Raya. Hanya saja hasil panen ini akan dikemanakan, mengingat pemasarannya sangat sulit. Karena itu melalui panen raya ini diharapkan pemerintah daerah dapat membantu petani untuk memasarkan hasil panen kedelai," ujar Mardi Marjono mengamini keluhan petani-nya di sela-sela panen raya.
Menurutnya, sistim tanam kedelai dengan Tanpa Olah Tanah (TOT) di hamparan lahan persawan sangat potensial dan kesuburannya cukup baik dan hasil panen mencapai puluhan ton dalam setiap hektar. Kedelai yang ditanam petani tersebut dilakukan tiga bulan yang lalu, atau setelah petani memanen padi sawah. Saat areal persawahan kering, maka petani menanam kedelai dan hasilnya cukup melimpah.
"Harga kedelai di pasar tradisional atau di tingkat pengumpul hanya Rp 5 ribua perkilogram dan ini tidak dapat diandalkan dan menguntungkan bagi petani. Untuk itulah pemerintah setempat bersama petani mengundang Pemerintah daerah untuk menggelar panen raya dalam rangka untuk mendapatkan solusi pemasaran hasil panen kedelai," pinta Mardi.
Dihadapan petani, Arsalim menuturkan bawah pemerintah tidak akan tutup mata terkait potensi kedelai yang dihasilkan oleh petani. Pemerintah akan menggandeng investor untuk pemasaran hasil panen.
"Hari ini saya sudah hadir mewakili Bupati menggelar panen dan saya sudah laporkan tentang keluhan bapak-bapak, ibu petani. Hasilnya dalam waktu dekat kita akan menggandeng investor yang hendak membeli hasil panen kedelai yang mencapai ratusan ton ini," janji Arsalim.
Dengan potensi hasil kedelai yang sangat menjanjikan ini,lanjut Arsalim, pemerintah kabupaten Konawe Selatan, bakal menjadikan Konsel sebagai sentra pengembangan dan penghasil kedelai di Sultra dan Sulawesi pada umumnya. "Ini juga akan menjadi solusi nasional akan kekurangan bahan baku pembuatan tahu dan tempe untuk di wilayah pulau jawa. Untuk itu pamasarannya akan menjadi solusi yang akan dicarikan dalam waktu dekat, sehingga hasil panen petani dapat dipasarkan," kata Arsalim
Hanya saja potensi tersebut tidak dapat dikembangkan, karena petani kesulitan memasarkan. Keluhan itu, diutarakan Kepala Desa Mekar Jaya, Mardi Marjono mewakili ratusan petani kedelai, kepada Kepala Bappeda Konsel Dr Arsalim Arifin mewakili Bupati Konsel, melakukan panen raya Kedelai di Desa Mekar Jaya Kecamatan Baito, beberapa waktu lalu.
"Luasan kedelai yang bakal dipanen sejak hari ini seluas 510 hektar yang terbentang di dua desa yakni Mekar Jaya dan Wonua Raya. Hanya saja hasil panen ini akan dikemanakan, mengingat pemasarannya sangat sulit. Karena itu melalui panen raya ini diharapkan pemerintah daerah dapat membantu petani untuk memasarkan hasil panen kedelai," ujar Mardi Marjono mengamini keluhan petani-nya di sela-sela panen raya.
Menurutnya, sistim tanam kedelai dengan Tanpa Olah Tanah (TOT) di hamparan lahan persawan sangat potensial dan kesuburannya cukup baik dan hasil panen mencapai puluhan ton dalam setiap hektar. Kedelai yang ditanam petani tersebut dilakukan tiga bulan yang lalu, atau setelah petani memanen padi sawah. Saat areal persawahan kering, maka petani menanam kedelai dan hasilnya cukup melimpah.
"Harga kedelai di pasar tradisional atau di tingkat pengumpul hanya Rp 5 ribua perkilogram dan ini tidak dapat diandalkan dan menguntungkan bagi petani. Untuk itulah pemerintah setempat bersama petani mengundang Pemerintah daerah untuk menggelar panen raya dalam rangka untuk mendapatkan solusi pemasaran hasil panen kedelai," pinta Mardi.
Dihadapan petani, Arsalim menuturkan bawah pemerintah tidak akan tutup mata terkait potensi kedelai yang dihasilkan oleh petani. Pemerintah akan menggandeng investor untuk pemasaran hasil panen.
"Hari ini saya sudah hadir mewakili Bupati menggelar panen dan saya sudah laporkan tentang keluhan bapak-bapak, ibu petani. Hasilnya dalam waktu dekat kita akan menggandeng investor yang hendak membeli hasil panen kedelai yang mencapai ratusan ton ini," janji Arsalim.
Dengan potensi hasil kedelai yang sangat menjanjikan ini,lanjut Arsalim, pemerintah kabupaten Konawe Selatan, bakal menjadikan Konsel sebagai sentra pengembangan dan penghasil kedelai di Sultra dan Sulawesi pada umumnya. "Ini juga akan menjadi solusi nasional akan kekurangan bahan baku pembuatan tahu dan tempe untuk di wilayah pulau jawa. Untuk itu pamasarannya akan menjadi solusi yang akan dicarikan dalam waktu dekat, sehingga hasil panen petani dapat dipasarkan," kata Arsalim

COMMENTS