News.Anupedia.com Kairo – Tumbangnya Presiden Mesir Hosni Mubarak dua tahun silam dirayakan dengan demonstrasi besar-besar di ibu kota Kairo. Kali ini muncul kelompok oposisi misterius yang menanamakan dirinya “Blok Hitam” yang anti-dominasi Ikhwanul Muslimin.
“Blok Hitam” yang ditandai dengan ikat kepala hitam, menggelar demonstrasi ganas disertai perang dan perkelahian dengan para pendukung Presiden Mohammed Morsi di jalan-jalan Kairo. Massa “Blok Hitam” menentang Morsi yang dianggap tak mampu menyediakan lapangan kerja selama pemerintahan yang dipimpinnya.
“Kelompok misterius ini bilang akan berjuang melawan Ikhwanul Muslimin dan demi mencapai tujuan revolusi,” ujar seorang wartawan yang bermarkas di Kairo bernama Bel Trew kepada RT Online, portal berita Rusia, Selasa (12/2).
Mereka mengajak demontrans lain agar bergabung dalam perjuangan di jalan-jalan serta menggelar ketakpatuhan sipil dengan memacetkan lalu lintas dan membakar bangunan-bangunan milik Ikhwanul Muslimin.
“Mereka mencuatkan kritik terhadap pemerintah, termasuk terhadap Ikhwanul Muslimin dan televisi milik kelompok Islami kolot ini. Jaksa Agung Mesir mengatakan, mereka adalah kelompok teroris dan akan ditangkap,” ujar Trew lagi.
Tapi kelompok bertopeng hitam ini mengatakan mereka akan tetap melakukan demonstrasi. “Kita akan selalu tampil di Mesir, bahkan kalau semua tuntutan kami dipenuhi,” ujar salah satu anggota “Blok Hitam”.
Para pendukung “Blok Hitam” mengatakan kelompok ini terbentuk sebagai reaksi dari ketidak pedulian atas tuntutan damai dan peran Kementerian Dalam Negeri Mesir yang hanya menjadi kepanjangan tangan rezim yang berkuasa.
Mendagri Mesir tak pernah menggubris atas rakyat yang tewas dalam beberapa demonstrasi belakangan. “Kami mempertahankan diri, kami tak menyerang siapa pun,” kata salah seorang anggota Blok Hitam.
Diperkirakan demonstrasi akan bereskalasi, karena kelompok Islam kolot mengancam akan membalas kaum “musuh Islam” itu. Kaum Islam kolot yang berinduk pada Ikhwanul Muslimin membentuk kelompok tandingan yang bernama “Blok Putih”. “Dua kelompok ini berbahaya sekali,” kata aktivis politik Mesir Ahmed Naguib.
Para demonstran menghendaki Morsi memenuhi tuntutan revolusi, yang justru sukses mengusungnya menjadi presiden serta mengurangi dominasi Ikhwanul Muslimin yang terlalu berkuasa seperti sekarang. Mereka menuntut pemerintahan persatuan nasional dan mengamandemen lagi rancangan konstitusi Mesir, serta mendepak Jaksa Agung Mesir.
Maraknya demo menjadi indikasi ketidak puasan kaum muda Mesir yang makin merasakan ketidak adilan, frustasi dan tak terpenuhinya amanah revolusi Mesir.
“Blok Hitam” yang ditandai dengan ikat kepala hitam, menggelar demonstrasi ganas disertai perang dan perkelahian dengan para pendukung Presiden Mohammed Morsi di jalan-jalan Kairo. Massa “Blok Hitam” menentang Morsi yang dianggap tak mampu menyediakan lapangan kerja selama pemerintahan yang dipimpinnya.
“Kelompok misterius ini bilang akan berjuang melawan Ikhwanul Muslimin dan demi mencapai tujuan revolusi,” ujar seorang wartawan yang bermarkas di Kairo bernama Bel Trew kepada RT Online, portal berita Rusia, Selasa (12/2).
Mereka mengajak demontrans lain agar bergabung dalam perjuangan di jalan-jalan serta menggelar ketakpatuhan sipil dengan memacetkan lalu lintas dan membakar bangunan-bangunan milik Ikhwanul Muslimin.
“Mereka mencuatkan kritik terhadap pemerintah, termasuk terhadap Ikhwanul Muslimin dan televisi milik kelompok Islami kolot ini. Jaksa Agung Mesir mengatakan, mereka adalah kelompok teroris dan akan ditangkap,” ujar Trew lagi.
Tapi kelompok bertopeng hitam ini mengatakan mereka akan tetap melakukan demonstrasi. “Kita akan selalu tampil di Mesir, bahkan kalau semua tuntutan kami dipenuhi,” ujar salah satu anggota “Blok Hitam”.
Para pendukung “Blok Hitam” mengatakan kelompok ini terbentuk sebagai reaksi dari ketidak pedulian atas tuntutan damai dan peran Kementerian Dalam Negeri Mesir yang hanya menjadi kepanjangan tangan rezim yang berkuasa.
Mendagri Mesir tak pernah menggubris atas rakyat yang tewas dalam beberapa demonstrasi belakangan. “Kami mempertahankan diri, kami tak menyerang siapa pun,” kata salah seorang anggota Blok Hitam.
Diperkirakan demonstrasi akan bereskalasi, karena kelompok Islam kolot mengancam akan membalas kaum “musuh Islam” itu. Kaum Islam kolot yang berinduk pada Ikhwanul Muslimin membentuk kelompok tandingan yang bernama “Blok Putih”. “Dua kelompok ini berbahaya sekali,” kata aktivis politik Mesir Ahmed Naguib.
Para demonstran menghendaki Morsi memenuhi tuntutan revolusi, yang justru sukses mengusungnya menjadi presiden serta mengurangi dominasi Ikhwanul Muslimin yang terlalu berkuasa seperti sekarang. Mereka menuntut pemerintahan persatuan nasional dan mengamandemen lagi rancangan konstitusi Mesir, serta mendepak Jaksa Agung Mesir.
Maraknya demo menjadi indikasi ketidak puasan kaum muda Mesir yang makin merasakan ketidak adilan, frustasi dan tak terpenuhinya amanah revolusi Mesir.

COMMENTS